Ribuan Guru Penerima Insentif Diduga Bodong
Sabtu, 25 Agustus 2012 – 16:11 WIB
SAMARINDA - Forum Solidaritas Pegawai Tidak Tetap Harian (FSPTTH) Kota Samarinda mengungkapkan fakta baru. Diduga, keterlambatan pencairan dana insentif bagi guru swasta dan PTTH juga diakibatkan karena tidak akuratnya data jumlah guru swasta dan PTTH di kota ini. Bahkan pihaknya mengendus banyak pembengkakan dari jumlah yang sebenarnya. “Jadi total secara keseluruhan waktu itu hanya 5.000 orang. Dan saat itu disepakati bahwa tidak boleh ada lagi pengangkatan tenaga guru yang baru,” terangnya.
“Kami punya patokan dari keputusan Kepala Disdik Samarinda tahun 2010 lalu. Waktu itu disepakati bahwa tidak boleh lagi pihak sekolah mengangkat guru honor baru tanpa sepengetahuan dan seizin pihak Disdik. Tapi kenyataannya banyak yang melanggar,” ujar Ketua FSPTTH Kota Samarinda, Wahyuddin kepada Samarinda Pos.
Baca Juga:
Saat itu, lanjut Wahyuddin, jumlah guru swasta ditambah tenaga honor dan PTTH di kota ini hanya berkisar 3.500. Sedangkan pegawaui Tata Usaha (TU) serta tenaga honorer secara kesuluruhan berjumlah 1.500 orang.
Baca Juga:
Namun belakangan, pihaknya mendapatkan data bahwa jumlah guru swasta dan tenaga honor membengkak menjadi lebih dari 6.000 orang. Artinya terjadi penambahan sekitar 1.000 orang selama dua tahun belakangan.
SAMARINDA - Forum Solidaritas Pegawai Tidak Tetap Harian (FSPTTH) Kota Samarinda mengungkapkan fakta baru. Diduga, keterlambatan pencairan dana insentif
BERITA TERKAIT
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani