Ribuan Hektar Jambu Mente Terserang Hama
Jumat, 12 Agustus 2011 – 13:31 WIB
"Alat kita sulit untuk menjangkau pohon-pohon yang tinggi. Kalaupun ada alatnya, kita terkendala pada kesulitan untuk mendapatkan air. Jadi kita buat pengendalian di sentra serangan saja. Tahun ini hanya di dua kecamatan yakni Titehena dan Adonara Barat untuk lima desa," katanya.
Dijelaskannya, masa hidup seekor helopeltis adalah satu bulan. Seekor induk helopeltis menghasilkan rata-rata 200 telur. Setiap harinya seekor helopeltis melakukan tusukan minimal 30 hingga 40 kali pada bunga, pucuk muda maupun pada buah. Sulitnya pengendalian terhadap hama ini karena ia bisa hidup pada banyak inang. Selain jambu mente tanaman perkebunan lain seperti kakao, mangga, jambu batu, pisang bahkan gulma dan rumput-rumputan juga bisa menjadi tempat hidupnya.
"Jadi kalau bunga atau pucuk jambu mente sudah mati semua mereka pindah ke rumput-rumput sambil terus berkembang biak sehingga musim berikutnya serangannya lebih besar," sebutnya. Pada tanaman kakao, helopeltis sudah menyerang 6.179 hektar. Selain helopeltis kakao juga terserang penggerek buah dan penyakit busuk buah. Akibatnya hasil panen petani kakao berkurang.
"Kita sudah berulang kali melakukan sosialisasi kepada para petani agar mereka bisa melakukan pengendalian dengan membersihkan lahan miliknya. Selain itu, tanaman perkebunan sudah saatnya diremajakan karena jambu mente kita sudah seperti hutan. Buah-buah yang terkena hama juga harus dikubur. Kebiasaan petani kita setelah panen kulit kakao diletakan saja di atas tanah padahal di kulitnya itulah mereka meletakan telur-telurnya. Pengendalian mekanik seperti ini cukup membantu," katanya. (krf2/ito)
LARANTUKA- Jambu mente sebagai tanaman perkebunan yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Flores Timur, tahun ini dipastikan tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah