Ribuan Honorer Demo

Ribuan Honorer Demo
Ribuan Honorer Demo
Hal serupa diungkapkan Iman Masjid Al Ihlas Padebuolo Ismail Langaso. "Kecewa pastinya, apalagi honor ini tidak seberapa besar. Harusnya honor ini ditambahkan bukan dihilangkan seperti ini. Kami juga menginginkan seperti ini harus seterusnya, hal-hal seperti ini (honor) kami harapkan pemerintah untuk diperjuangkan. Saya rasa prihatin, agak rasa kecewa juga," jelasnya.

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim kepada wartawan mengemukakan, evaluasi yang dilakukan terhadap APBD Kota Gorontalo dilakukan secara profesional, proporsional dan tentu berdasar ketentuan perundangan yang ada.

"Semuanya dilakukan sesuai ketentuan," kata Wagub, kemarin. Dijelaskanya juga, kalau dalam evaluasi selalu menyesuaikan dengan aturan utamanya Permendagri yang selalu berubah setiap tahun.

"Jelas ada keterpaduan  Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Permendagri," jelasnya sembari menambahkan akan mengundang TAPD Pemkot  untuk menjelaskan apa yang menjadi hasil evaluasi Pemprov terhadap APBD Kota Gorontalo. "Ini seperti putus komunikasi, sehari dua ini kita akan undang lagi TAPD Pemkot," tandas Wagub. 

GORONTALO- Sekitar 1900 tenaga honorer, imam masjid, guru ngaji, Badan Kerja Takmirul Masjid (BKMT) dan pasukan kuning di Kota Gorontalo mulai Januari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News