Ribuan Ikan tiba-tiba Mabuk, Warga pun Panen Raya
"Warna air sedikit hitam tapi baunya menyengat hidung. Mungkin itu yang membuat ikan mabuk," terang Zulkifli.
Melihat kondisi ikan yang sudah tak kuat bergerak, ratusan masyarakatpun berbondong-bondong turut menangkap ikan dengan peralatan seadanya. Bahkan dalam waktu 1 jam, seorang warga saja bisa mengumpulkan 2 baskom ikan.
Selain ikan bilih yang memang menjadi khas Singkarak, berbagai jenis ikan yang sulit didapati nelayan juga berhamburan kepinggir danau.
Seperti jenis ikan garing, sasau dan sebagainya. Bahkan, ikan kuning yang biasanya hidup di karang dengan kedalaman lebih 20 meter juga teler kepermukaan.
"Kalau dilihat dari tadi pagi, para nelayan dan masyarakat pinggiran danau mendapat ikan ratusan kilogram," terang Zul.
Salah seorang nelayan setempat, Amir alias Bujang, 55, warga Jororng Talao, Nagari Singkarak, mengatakan, dia menyaksikan fenomena ikan mabuk ini sejak pukul 22.30 Wib Senin malam.
"Saya kabari beberapa kawan, dan masyarakat sekitar. Makanya, tadi malam dan bersambung pagi harinya, ratusan masyarakat turut menangkap ikan mabuk dipinggir danau," jelasnya.
Hanya saja lanjut Bujang, melimpahnya stok ikan membuat harga jual anjlok. Misalnya saja, harga ikan Sasau yang biasa dijual Rp 40 ribu, hari ini hanya bisa dijual seharga Rp 15 ribu.
SOLOK — Ribuan ikan di kawasan dermaga danau Singkarak, Kecamatan X Kotosingkarak tiba-tiba mabuk dan mengapung.
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan