Ribuan Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Tebing Tinggi
jpnn.com, TEBING TINGGI - Hujan yang menguyur Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, mengakibatkan banjir parah di sejumlah lokasi, Kamis (10/2).
Banjir diperparah dengan meluapnya Sungai Padang yang berada di wilayah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi mencatat sebanyak 1.037 kepala keluarga (KK) di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, terdampak banjir.
"Akibat meluapnya Sungai Padang pemukiman penduduk di 14 kelurahan pada lima kecamatan tergenang banjir. Dari laporan yang ada, sampai Kamis malam, sedikitnya 1.037 kepala keluarga terdampak banjir," kata Kepala BPBD Tebing Tinggi, Tora Daeng Masaro di Tebing Tinggi, Jumat (11/2).
Beberapa wilayah yang terendam banjir di antaranya di Kelurahan Sri Padang dengan warga yang terdampak sebanyak 90 KK, Kelurahan Karya Jaya 3 KK, Kelurahan Tebing Tinggi Lama 35 KK, Badak Bejuang 178 KK, Bandar Utama 180 KK, Mandailing 65 KK Pasar Gambir 30 KK dan Pasar Baru 5 KK.
Kemudian Kelurahan Satria 40 KK, Kelurahan Tambangan Hulu 53 KK, Kelurahan Bandar Sakti 185 KK dan Kelurahan Brohol 80 KK.
"Sampai pagi ini air Sungai Padang sudah mulai mengalami penurunan, sementara Sungai Bahilang naik perlahan pagi ini," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik kecamatan, kelurahan serta satuan lainnya TNI, Polri, Brimob, Dinsos, Damkar, Satpol PP untuk mendirikan Posko dan dapur umum.
Hujan yang menguyur Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, mengakibatkan banjir parah di sejumlah lokasi, Kamis (10/2).
- Pj Gubernur Apresiasi Dampak Positif Aquabike World Championship bagi Sumut
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- Todung Minta Polisi Tidak Merusak Arsitektur Ketatanegaraan karena Cawe-cawe di Pilkada