Ribuan Kodok Raksasa Beracun di Perth
Bangun Pagar 2 Km untuk Menangkal
Rabu, 16 Maret 2011 – 12:39 WIB
PERTH - Ribuan kodok beracun berukuran besar tiba-tiba menyerang Drysdale River National Park. Pengelola taman nasional di Kimberley, Australia Barat, itu pun harus putar otak untuk melindungi spesies fauna yang mereka lestarikan. Kemarin (15/3), mereka mendirikan pagar setinggi lutut untuk mencegah serangan kodok-kodok itu.
Pagar sepanjang 2 kilometer itu akan dibentangkan mulai dari Jurang Emma. Sebab, dari situlah, kodok-kodok raksasa (cane toad alias bufo marinus), yang beratnya bisa mencapai 2 kilogram, itu muncul. Tapi, demi kenyamanan satwa yang menghuni cagar alam tersebut, pagar sengaja dibuat dari kain. Dengan demikian, satwa taman nasional yang kebetulan beraktivitas di dekat pagar tidak akan terluka.
Baca Juga:
"Kodok-kodok raksasa itu mengeluarkan sejenis racun mematikan yang bisa dengan mudah membunuh serangga atau binatang lain," kata Kim Hands, manager yayasan Stop the Toad, sebagaimana dilansir Agence France-Presse. Menurut dia, pagar kain yang sebelumnya juga pernah didirikan di sekitar taman nasional itu cukup efektif membendung serangan kodok-kodok raksasa beracun tersebut.
Tiap tahunnya, ratusan ribu kodok memasuki taman nasional yang menjadi objek wisata populer itu. Selain membahayakan wisatawan, kodok-kodok berukuran 25 sentimeter itu juga mengancam kelestarian spesies binatang di sana. "Kami harap, pagar kain yang kami rancang itu bisa kembali meredam serangan kodok," ungkapnya. Dengan demikian, aktivitas wisata dan pelestarian satwa bisa tetap berjalan. (hep/dos)
PERTH - Ribuan kodok beracun berukuran besar tiba-tiba menyerang Drysdale River National Park. Pengelola taman nasional di Kimberley, Australia Barat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan