Ribuan Korban Gempa Kelaparan, Langsung Menyerang Truk-truk Bantuan
jpnn.com, HAITI - Ketegangan di Haiti mulai meningkat ketika daerah-daerah yang sulit dijangkau belum mendapat bantuan usai dihantam gempa besar yang menewaskan lebih dari 2.000 orang pekan lalu.
Banyak warga Haiti yang rumah dan mata pencahariannya hancur oleh gempa bumi magnitudo 7,2 pada 14 Agustus lalu mengatakan mereka bahkan tidak tahu bagaimana harus memulai lagi kehidupan mereka.
Kesal dengan bantuan yang tak kunjung tiba, warga menyerang truk-truk bantuan di sejumlah kota di bagian selatan negara Karibia yang miskin itu.
Pertikaian antarwarga terjadi setelah mantan Presiden Michel Martelly mengunjungi sebuah RS di kota Les Ceyes, di mana seorang stafnya meninggalkan amplop berisi uang yang diperebutkan banyak orang.
"Kami prihatin dengan situasi keamanan yang memburuk yang bisa mengganggu bantuan kami kepada warga Haiti yang rentan. Kami sedang berbicara dengan otoritas dan semua pihak untuk berusaha mencegah hal ini," kata Pierre Honnorat, kepala Program Pangan Dunia PBB di Haiti.
Korban tewas akibat gempa mencapai 2.189 orang dan diperkirakan 332 orang masih hilang.
Namun, penduduk kota-kota di daerah pedesaan selatan masih mencari jenazah orang-orang yang diyakini tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.
Puluhan ribu rumah hancur, membuat banyak keluarga tak punya pilihan selain tidur di tempat terbuka meski diguyur hujan deras saat malam.
Puluhan ribu rumah hancur akibat gempa bumi membuat banyak keluarga tak punya pilihan selain tidur di tempat terbuka meski diguyur hujan deras saat malam.
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Tak Ada Gempa Susulan di Kabupaten Buol
- Gempa M 4,1 Guncang Kota Maumere, Tidak Berpotensi Tsunami
- Gempa 2 Kali Berturut-turut di Karawang pada Jumat, BPBD: Tidak Ada Laporan Kerusakan
- Gempa M 5,4 di Pesisir Barat Lampung, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami
- BPBD Belum Terima Laporan Kerusakan Akibat Gempa Magnitudo 4,9 di Sukabumi