Ribuan Korban Perang Tak Kebagian Pengungsian
Sebab, OCHA yang sudah berbulan-bulan mempersiapkan diri untuk mengurusi dampak sosial operasi militer di Mosul mulai kewalahan.
Padahal, OCHA telah bersiap sebelum pertempuran sengit terbaru pecah di Mosul pada 19 Februari lalu.
''Faktanya, krisis ini membuat kami harus benar-benar mengerahkan seluruh daya dan upaya. (Krisis kemanusiaan di wilayah barat Mosul, Red) Ini jauh lebih besar dan kompleks ketimbang yang terjadi di sisi timur,'' tutur Grande.
Menurut dia, sebagian besar warga sipil di sisi timur tetap bisa tinggal di rumah tanpa khawatir.
Namun, di sisi barat, mayoritas warga memilih mengungsi.
''Jika jumlah penduduk yang meninggalkan Mosul berlipat ganda lebih cepat daripada kemampuan kami untuk menyediakan kamp penampungan, krisis kemanusiaan ini akan memburuk dalam waktu yang sangat cepat,'' jelas Grande.
Aksi militer di kota tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Apalagi, Masjid Al Nuri yang menjadi simbol kekuatan ISIS belum berhasil direbut kembali.
Pasukan gabungan Iraq yang didukung militer Amerika Serikat (AS) belum berhenti menggempur sarang-sarang militan ISIS di Mosul, ibu kota Provinsi
- Kasus Bupati Probolinggo dan Suami, Firli Bahuri: Ini Korupsi yang Sangat Kejam
- Perempuan yang Menikah dengan Petempur ISIS Dilarang Kembali ke Negara Asal
- 5 Berita Terpopuler: Kami Memotong Tangan Jahat ISIS, Tak Puas dengan Vonis Penyerang Novel Baswedan
- 5 Berita Terpopuler: 200 Anak Anggota ISIS Dipulangkan, Gaji PPPK Kapan Cair?
- Pernyataan Keras Ganjar Pranowo, Tolak WNI eks ISIS Kembali ke Jateng
- Komisi III: ISIS Lebih Bahaya Daripada Virus Corona