Ribuan Mayat Belum Dikubur
jpnn.com - TACLOBAN - Topan Yolanda alias Haiyan yang meluluhlantakkan sejumlah kawasan di Filipina sekitar tujuh pekan lalu masih menyisakan banyak pekerjaan bagi pemerintahan Presiden Benigno "Noynoy" Aquino III. Hingga Sabtu (28/12), lebih dari seribu mayat masih belum dimakamkan.
Mayat-mayat yang membusuk itu pun mulai menimbulkan berbagai masalah. Terutama masalah kesehatan dan estetika. Salah satu pemandangan yang tidak sedap terlihat di San Isidiro, desa petani yang terletak di pinggiran Kota Tacloban. Awal bulan lalu, superbadai tropis yang menghantam wilayah pesisir FiÂlipina tersebut memang menghancurleburkan Tacloban.
Marites Pedrosa, salah seorang penduduk San Isidiro, menyatakan bahwa sekitar 1.400 mayat masih dibiarkan tergeletak di tanah lapang berlumpur di salah satu sudut desanya. "Mayat-mayat dalam kantong mayat berwarna hitam itu dikerubungi lalat dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat," keluhnya. Karena pemandangan itu, Pedrosa mengaku kehilangan selera makan.
Tidak hanya kehilangan selera makan, Pedrosa dan para penduduk San Isidiro yang lain pun tidak pernah bisa tidur nyenyak. Mereka terpaksa mengurangi aktivitas di luar rumah karena tidak tahan dengan bau busuk yang sangat menyengat dari mayat-mayat tersebut. "Bahkan, saat tidur pun, kami harus memakai masker," imbuh Pedrosa kemarin.
Yolanda alias Haiyan yang menerjang Filipina pada 8 November lalu itu merenggut sedikitnya 6.111 nyawa.(AFP/hep/c16/tia)
TACLOBAN - Topan Yolanda alias Haiyan yang meluluhlantakkan sejumlah kawasan di Filipina sekitar tujuh pekan lalu masih menyisakan banyak pekerjaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis