Ribuan Napi 'terpaksa' Golput
Selasa, 07 April 2009 – 18:07 WIB
JAKARTA- Masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih saja simpang siur. Tidak hanya di wilayah terpencil. Termasuk juga di lembaga pemasyarakatan. Dari data yang berhasil dihimpun JPNN ada sekitar 450 ribu narapidana (napi) yang tak bisa mencontreng dalam pemilu mendatang. “Kami menyampaikan keprihatinan tentang DPT Pemilu 2009, mendapatkan laporan kesemrawutan DPT, dugaan mark down atau jumlah pemilih dalam DPT lebih kecil dari jumlah orang yang berhak memilih sesungguhnya di berbagai LP,” kata juru bicara Serikat Pengacara Rakyat Habiburrahman dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (7/4).
Lebih lanjut dikatakan Habib, berdasarkan informasi yang diperoleh, di LP Pemuda Tangerang dari sekitara 4 ribu napi yang berhak memilih, yang terdaftar di DPT hanya 520 orang. Sementara di LP Tangerang yang dihuni 1.500 napi, menurut laporan yang tercatat dalam DPT hanya 302 orang. “Secara keseluruhan diduga terjadi mark down DPT di seluruh Indonesia dari 500 ribu napi hanya terdaftar 50 ribu orang saja,” tambahnya.
Baca Juga:
Selain di berbagai LP, Habib juga membeberkan mark down DPT juga terjadi di perumahan-perumahan yang berlokasi di sekitar Jabotabek. “Kondisi ini jelas darurat DPT. Jika tidak ada penyelesaian serius maka kegagalan pemilu 2009 dipastikan berawal dari DPT, dan ratusan gugatan berbasis persoalan DPT akan dilayangkan ke MK (Mahkamah Konstitusi, Red),” ujarnya. (rie/JPNN)
JAKARTA- Masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih saja simpang siur. Tidak hanya di wilayah terpencil. Termasuk juga di lembaga pemasyarakatan. Dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak