Ribuan Nelayan Berhenti Melaut
jpnn.com, TUBAN - Ribuan nelayan tradisional di Kabupaten Tuban Jawa Timur, tidak berani melaut akibat cuaca buruk yang melanda pesisir utara Tuban dalam sepekan ini.
Kondisi cuaca buruk ini dirasakan para nelayan di sepanjang pantai Kelurahan Karangsari Kecamatan Kota Tuban Jawa Timur.
Cuaca buruk berupa angin kencang disertai ombak besar setinggi 2 hingga 4 meter membuat nelayan berhenti mencari ikan. Mereka lebih memilih menyandarkan perahu di dermaga, karena khawatir cuaca buruk akan membahayakan keselematan jiwa.
"Angin kencang dan ombak setinggi 4 hingga 5 meter melanda pantai utara Tuban, sejak pertenggahan bulan Desember ini, dan merupakan pertanda dari awal musim angin baratan," ujar Nursam, salah satu nelayan.
Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga beberapa pekan ke depan. "Untuk itu nelayan sebagaian bergantian menjaga prahu di dermaga sambil mengantisipasi putusnya tali tambatan perahu," sambung Nursam.
Untuk mengisi waktu luang sebagian besar nelayan setempat memilih beraktivitas di darat seperti memperbaiki jaring yang rusak serta peralatan tangkap ikan lainnya.
Agar pada saat kondisi gelombang laut membaik, jaring dan alat tangkap lainnya sudah siap. Sementara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, nelayan terpaksa utang kepada rentenir.
Atas kondisi ini para nelayan mengaku hanya bisa pasrah dan berharap cuaca bisa kembali normal kembali sehingga para nelayan dapat beraktivitas seperti biasanya. (yos/jpnn)
Para nelayan berharap kondisi laut segera membaik karena saat ini terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Terpilih Jadi Ketum HNSI, Herman Herry Siap Serahkan Jiwa dan Raga untuk Kesejahteraan Nelayan
- Gelar Konsolidasi DPD dan DPC, HNSI Tunjuk Plt Ketum Baru
- Ribuan Nelayan Pilih Berhenti Melaut
- EMCO Kembali Gelar Pelatihan untuk Para Istri Nelayan
- Perlindungan Nelayan Terhambat Regulasi
- Hary Tanoe: Perindo Bakal Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan