Ribuan Nelayan Resah Karena Limbah
Senin, 21 Januari 2013 – 10:36 WIB
ARMIADI--Ribuan nelayan di Aceh Utara, resah adanya pengeboran minyak lepas pantai dilakukan Seruway Offshore Exploration Limited (SOEL). Apalagi, limbah hasil pengeboran itu dibuang ditengah laut sehingga diduga berbahaya bagi lingkungan. Menurut dia, pihaknya selama ini merasa curiga banyak material berlambang tengkorak yang dinaikan dalam kapal bersandar di Pelabuhan Krueng Geukeuh. Tentunya, kebiasanya jika ada material berlambang tengkorak itu berarti sangat berbahaya.
Keresahan nelayan itu, karena banyak ikan diterumbu karang rumpon dijadikan sebagai rumah buat ikan di dasar laut menjauh. Padahal bagi nelayan sengaja membuat rumpon itu dengan menaruh berbagai jenis barang agar ikan bisa merapat disitu.
Baca Juga:
Namun, pasca dilakukan pengeboran minyak oleh SOEL dan dugaan pembuangan limbah tersebut membuat ikan banyak menjauh. “Kondisi itu jelas membuat pendapatan kami nelayan merugi. Kalau dulu saya bisa menghasilkan ikan 10 hingga 50 piber dilokasi rumpun. Tapi sekarang 3 piber saja susah mendapatkan ikan,”ungkap Samsul seorang nelayan Aceh Utara, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), Minggu (20/1).
Baca Juga:
ARMIADI--Ribuan nelayan di Aceh Utara, resah adanya pengeboran minyak lepas pantai dilakukan Seruway Offshore Exploration Limited (SOEL). Apalagi,
BERITA TERKAIT
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang