Ribuan Nelayan Tak Melaut

Ribuan Nelayan Tak Melaut
Ribuan Nelayan Tak Melaut
Sementara Ketua SNI Kabupaten Cirebon Ribut Bachtiar mengakui kalau para nelayan di Kecamatan Gebang kebingungan untuk melaut karena angin yang sangat kencang. "Kalau melaut juga percuma. Kita sudah bawa-bawa perlengkapan tapi hasil tangkapan tidak ada. Ikan juga sekarang lagi sepi karena faktor cuaca ini," tuturnya. Lalu bagaimana para nelayan mengantisipasi problem tersebut" Menurut Ribut, para nelayan cenderung mengubah profesi dengan membetulkan perahu masing-masing. Ada juga yang menjadi pemulung, bahkan ada yang hanya menganggur di rumah.

Meski hasil tangkapan menurun, Ribut mengatakan bahwa para nelayan masih berjualan. "Artinya, intensiitas jenis tangkapan menurun. Misalnya, kalau tidak ada angin, produksi rajungan melimpah. Tapi sekarang sedikit, itupun harganya mahal sekali hingga Rp50 ribu per kilogram. Jadi, bagi yang ingin mencari jenis ikan, nelayan masih tetap berjualan," kata dia.

Sementara itu, akibat kemarau, sejumlah petani bawang yang ada di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, terancam mengalami kerugian besar. Pasalnya, tanaman bawang mereka yang baru berumur 1 bulan tidak mendapatkan pasokan air dengan baik. Salah seorang petani setempat, Amak, mengaku sebanyak 12 hektare tanaman bawang yang ada di Desa Beringin tidak terairi dengan baik karena kekurangan pasokan air.

Sejatinya, kalau pasokan air itu lancar, dalam jangka waktu satu bulan, tanaman bawang sudah bisa tumbuh sekitar 5 sampai 10 cm. Tapi, karena jarang disiram dengan air, kondisinya menjadi kerdil. "Jika hal ini terus dibiarkan tanaman akan mati dan petani bisa rugi besar," katanya.

GEBANG- Ribuan nelayan yang ada di Kecamatan Gebang menganggur alias tidak melaut selama dua minggu terakhir ini. Hal itu terkait kencangnya angin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News