Ribuan Orang Ditangkap di Rusia karena Menolak Perang, Sanksi untuk Putin Mulai Berlaku

Ribuan Orang Ditangkap di Rusia karena Menolak Perang, Sanksi untuk Putin Mulai Berlaku
Unjuk rasa anti perang dilakukan di 67 kota di seluruh Rusia menyusul invasi ke Ukraina hari Kamis. (AP: Dmitri Lovetsky)

Sanksi ini mulai berlaku setelah Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dia akan mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymur Zelenskyy hari Senin (28/02) hari ini.

Presiden Putin mengatakan kekuatan nuklir Rusia sudah disiagakan di tengah semakin besarnya tentangan Barat atas keputusannya melakukan invasi ke Ukraina.

"Ini pernyataan yang sangat gegabah dalam situasi seperti sekarang ini," kata PM Morrison di Radio Nine hari Senin (28/02) mengenai pernyataan Putin.

"Saya kira pergerakan tentara Rusia di Ukraina tidak sesuai dengan jadwal atau rencana yang diperkirakan Rusia sendiri."

Sanksi terhadap Putin dan pemimpin senior Rusia adalah termasuk sanksi yang juga diterapkan pada perbankan Rusia dan 350 warga Rusia lainnya.

Apa yang dilakukan Australia sejalan dengan apa yang dilakukan negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris yang mencari sasaran penerapan sanksi terhadap individu untuk menekan Rusia.

Australia juga mengatakan akan menyediakan senjata, peralatan militer yang tidak mematikan, dan obat-obatan ke Ukraina.

Seruan untuk pergi berperang ke Ukraina

Dalam perkembangan lain pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss yang mendukung keinginan warga Inggris untuk berjuang melawan invasi Rusia mendapatkan kritikan dari kalangan partai pemerintah di sana.

Polisi telah menahan lebih dari dua ribu orang pengunjuk rasa antiperang yang dilakukan di berbagai kota di Rusia hari Minggu (27/02) menentang invasi Rusia ke Ukraina

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News