Ribuan Orang Rebutan Flat Surabaya

jpnn.com - SURABAYA - Saat ini, sebanyak 3.670 kepala keluarga (KK) mengantre jatah tinggal di flat Surabaya.
Padahal per tahun, pemkot hanya mampu mengupayakan 400 KK untuk tinggal di hunian bersusun itu.
Lamanya pembangunan flat menjadi salah satu faktor penyebab panjangnya antrean tinggal di flat.
Kepala Bidang Pengelolaan Bangunan dan Tanah Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya Agus Supriyo mengatakan, warga yang mengajukan permohonan tinggal di flat mencapai 4.960 KK. Tapi, yang memenuhi syarat hanya 3.670 KK.
Agus menyebutkan, tidak semua orang bisa tinggal di flat Surabaya. Sebab, hunian vertikal tersebut khusus diperuntukkan warga Surabaya.
"Harus punya KTP Surabaya," katanya. Selain itu, lanjut dia, pemkot mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mereka harus menyertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Saat ini sudah ada 20 flat yang dikelola pemkot. Total ada 3.941 unit.
Karena permintaan tinggi, pemkot berencana membangun 18 flat lagi.
SURABAYA - Saat ini, sebanyak 3.670 kepala keluarga (KK) mengantre jatah tinggal di flat Surabaya. Padahal per tahun, pemkot hanya mampu mengupayakan
- Pekanbaru Siaga Darurat Banjir, 12 Sekolah Diliburkan
- Diterjang Banjir, Jembatan Gantung di OKU Timur Putus
- Ada 33 Keluarga yang Bisa Tempati Rusun Kampung Bayam, Sebagian Masih di Rusun Nagrak
- Pemprov DKI Bakal Gaji Warga Kampung Bayam Sesuai UMR
- Kejari Muba Tetapkan H Alim dan Amin Mansyur Tersangka Kasus Mafia Tanah
- Herman Deru Apresiasi KAI Dorong Ekonomi Sumsel Lewat Pengembangan Jalur KA Logistik