Ribuan Pekerja di Melbourne Protes Pemotongan Upah Lembur


Pemerintah Negara Bagian Victoria telah mengumumkan penyelidikan terhadap pemotongan upah lembur, di saat ribuan pekerja bersatu melawan kebijakan itu di Melbourne.
Bulan lalu, Komisi Ketenagakerjaan Australia mengumumkan bahwa upah kerja di hari Minggu dan di hari libur umum akan dikurangi untuk para pekerja di industri ritel, perhotelan, farmasi dan makanan cepat saji.
Pemerintah Federal Australia berpendapat, langkah itu akan memungkinkan perusahaan untuk beroperasi lebih lama pada akhir pekan, meningkatkan lapangan kerja.
Tapi Partai Buruh telah berupaya keras untuk melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk menghentikan perubahan itu, dan serikat pekerja-pun sangat menentang pemotongan tersebut.
Menteri Utama Victoria, Daniel Andrews, mengatakan, komite terpilih akan menyelidiki bagaimana negara bagian dapat melindungi para pekerja.
Ia menjelaskan, Pemerintah Negara Bagian akan menggunakan temuan itu untuk melobi Perdana Menteri agar menghentikan pemotongan tersebut.
"Kami tak akan duduk diam dan membiarkan Pemerintah Federal memperlakukan mereka yang paling rentan, para pekerja yang dibayar terendah dalam masyarakat kami, dengan cara ini," kata Menteri Andrews.
"Penyelidikan parlemen ini akan memungkinkan kami untuk mendengar begitu banyak cerita sedih, begitu banyak cerita tentang pemotongan yang kejam, itu akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap sejumlah keluarga di negara bagian kami,” jelasnya.
Pemerintah Negara Bagian Victoria telah mengumumkan penyelidikan terhadap pemotongan upah lembur, di saat ribuan pekerja bersatu melawan kebijakan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya