Ribuan Pekerja Terampil Tetap Tidak Bisa ke Australia Meski Sudah Memiliki Visa

Ribuan Pekerja Terampil Tetap Tidak Bisa ke Australia Meski Sudah Memiliki Visa
Hansanul Bunna Khan menghabiskan sekitar $25.000 (lebih dari Rp250 juta) untuk mempersiapkan perpindahan keluarganya ke Australia, namun masih belum bisa meninggalkan Bangladesh. ()

"Kami mengalami banyak kecemasan," ujar Yarik.

"Saya harus setiap saat mencari berita Australia sepanjang tahun ini, mengikuti sumber-sumber berita atau petunjuk apa pun dari pemerintah tentang kapan perbatasan akan dibuka," jelasnya.

Hal yang membuat penantian mereka ini terasa begitu menyiksa yaitu kurangnya informasi dari Pemerintah Australia.

Visa yang dipegang Yarik hanya berlaku empat tahun, dengan syarat harus menghabiskan dua tahun di wilayah regional, yaitu di Australia Selatan.

"Masalahnya, visa yang kami miliki terikat batas waktu. Jika kami kita tidak menyelesaikannya sebelum Oktober tahun ini, waktunya akan habis," ujarnya.

Yarik memahami, mustahil bagi bagi siapa pun di Australia untuk mengkomunikasikan kepastian pembukaan perbatasan.

Namun, dia mendesak pemerintah memberikan jaminan perpanjangan visa, atau mengizinkannya untuk langsung memohon menjadi penduduk tetap.

Yarik mengaku telah menghubungi pihak Departemen Dalam Negeri namun tidak mendapatkan jawaban mengenai kepastian kapan keluarga ini bisa masuk kembali ke Australia.

Sudah bertahun-tahun keluarga ini berusaha untuk bisa tinggal dan kerja di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News