Ribuan Pendukung Kecewa
Sempat Beredar Kabar Suu Kyi Bebas Kemarin
Sabtu, 13 November 2010 – 07:49 WIB
YANGON - Sore kemarin (12/11) ribuan pendukung tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi berkumpul di kantor Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Jalan Shwe Gone Dine Yangon. Pihak NLD sempat mendapat informasi bahwa pemerintah akan melepas peraih nobel perdamaian itu sehari lebih cepat dari jadwal semula, yakni hari ini (13/11).
Kabar itu diterima Deputy Chairman NLD U Tin Oo dan langsung disampaikan kepada para pendukung yang memang sejak pagi sudah berada di kantor NLD. Massa yang tadinya hanya sekitar 300 orang mekin lama makin banyak. Jumlahnya mencapai ribuan. Satu per satu tokoh-tokoh NLD termasuk berdatangan. Termasuk U Nyunt We, sesepuh NLD yang sudah berusia hampir 90 tahun. "Kami baru saja mendapat kabar Aung San Suu Kyi akan bebas sekarang dan segera datang ke kantor ini," kata Myo Oo, Central Committee Partai NLD.
Baca Juga:
Jawa Pos yang berada di kantor NLD sejak pagi menyaksikan detik-demi detik persiapan massa menyambut Aung San Suu Kyi. Background NLD dan podium sudah disiapkan sebagai tempat bai Aung San Suu Kyi berpidato. Begitu juga roncean bunga melati juga siap dikalungkan ke leher Suu Kyi bila sewaktu-waktu datang.
Ribuan massa pada pukul 16.00 meluber memenuhi seperempat jalan Shwe Gone Dine hingga membuat jalan tersebut macet. Puluhan polisi tampak berjaga di sekitar lokasi. Situasi semakin riuh karena masyarakat berdatangan untuk menyaksikan momen yang memang sudah ditunggu kalangan prodemodekrasi tersebut.
YANGON - Sore kemarin (12/11) ribuan pendukung tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi berkumpul di kantor Partai Liga Nasional untuk Demokrasi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan