Ribuan Pendukung Kecewa
Sempat Beredar Kabar Suu Kyi Bebas Kemarin
Sabtu, 13 November 2010 – 07:49 WIB
Sebagian besar mengenakan kaus putih bergambar Aung San Suu Kyi dan bertulisan We Stand with Aung San Suu Kyi. Sebagian berdiri membawa poster bergambar putri pahlawan nasional Myanmar Jenderal Aung San itu. Pendukung perempuan juga membawa bunga mawar berwana-warni untuk menyambut kehadiran sang pemimpin. Sesekali mereka menerikan yel-yel. "Aung San Suu Kyi....Demokrasi," teriak massa pendukung tokoh yang ditahan setelah memenangi pemilu 1990 itu. "Kami sudah menanti cukup lama. Sudah tidak sabar melihat wajah Aung San Suu Kyi," kata Myin Than, salah seorang anggota Partai NLD kemarin.
Baca Juga:
Hingga pukul 17.00 kabar mengenai pembebasan Aung San Suu Kyi mulai simpang siur. Sekjen NLD Wen Tin beberpa kali terlihat dalam perckapan serius di telepon. Setelah itu para petinggi NLD melakukan rapat di dalam kantor NLD. Massa pun sudah mulai resah.
Setengah jam kemudian, U Tin Oo dan Wen Tin keluar dari kantor dan menemui massa. "Kami baru saja mendapat kabar pembebasan Aung San Suu Kyi tidak jadi dilakukan hari ini," kata U Tin Oo dengan bahasa Myanmar. U Tin Oo pun mempersilakan para pendukung Aung San Suu Kyi untuk pulang ke rumah dan kembali lagi pagi ini.
Kepada Jawa Pos Wen Tin mengatakan bahwa pihak pemerintah tiba-tiba membatalkan pembebasan Aung San Suu Kyi tanpa alasan yang jelas. Padahal beberpa jam sebelumnya pihaknya telah mendapat kepastian tentang kepastian bebasnya perempuan 65 tahun itu. "Kami tidak tahu secara pasti. Bisa malam ini (tadi malam, Red), besok pagi (hari ini, Red), atau kapan saja," kata Wen dengan nada kecewa.
YANGON - Sore kemarin (12/11) ribuan pendukung tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi berkumpul di kantor Partai Liga Nasional untuk Demokrasi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan