Ribuan Personel Brimob Nusantara Dikerahkan ke Jakarta Amankan Aksi 1812

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri bakal membantu Polda Metro Jaya untuk mengamankan Aksi 1812 pada Jumat (18/12) besok di Jakarta. Ribuan personel Brimob dari daerah luar DKI Jakarta dikirim untuk membantu pengamanan.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, tambahan ribuan personel tersebut berasal dari BKO atau pasukan yang diperbantukan Brimob Nusantara.
“Jumlahnya 2.690 personel untuk pengamanan Jakarta. Saat ini mereka sudah sampai di Jakarta,” kata Argo ketika dikonfirmasi, Kamis (17/12).
Jenderal bintang dua ini menuturkan, penambahan personel tersebut salah satunya bertujuan melakukan pengamanan aksi demo yang akan digelar besok di Istana Merdeka.
“Pengamanan aksi demo juga,” tambah mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.
Lanjut Argo menerangkan, pihaknya secara tegas tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) atau izin aksi unjuk rasa tersebut. Alasannya akan menimbulkan kerumunaan massa sehingga sangat berpotensi memunculkan klaster pandemi Covid-19.
"Polri tak memberikan izin keramaian atau unjuk rasa karena pandemi Covid-19," tandasnya.
Argo menjelaskan, saat ini pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia bahkan kasusnya masih sangat tinggi. Untuk itu, dia meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Mabes Polri mengerahkan ribuan personel Brimob Nusantara untuk membantu Polda Metro Jaya mengamankan Aksi 1812. Ribuan personel brimob itu sudah berada di Jakarta.
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen
- Haris Azhar Sebut Polri dan Kementerian ESDM Melindungi Tambang Ilegal di Muba
- Jadi Tersangka, Kades Kohod segera Dicegah ke Luar Negeri
- Penusukan Anggota Brimob di Jambi Terjadi di Hotel, Kok Bisa?
- Irwasum Polri: Masuk Polisi Gratis, Kalau Dibujuk Bayar Jangan Percaya