Ribuan Rumah Terendam Hingga Atap
Jumat, 07 Januari 2011 – 08:36 WIB
Banjir kali ini bisa dibilang sangat mendadak. Biasanya banjir datang perlahan, sehingga warga punya waktu melakukan evakuasi barang-barang miliknya. Namun kali ini kearifan lokal warga Medan Maimun saat menhadapi banjir, tak berlaku lagi. Bahkan, karena panik ada sejumlah orang tua yang berteriak mencari anaknya.
"Mana anakku, mana anakku," seorang ibu berteriak mencari anaknya di tengah kepungan banjir. "Sudah dibawa ke atas", jawab warga lainnya. Maksud 'ke atas', diungsikan ke badan jalan Brigjen Katamso yg topografinya lebih tinggi.
Sekira pukul 02.30 WIB, sempat tersiar kabar ada warga yang tewas tenggelam di Gang Merdeka. Wartawan koran inipun menuju ke lokasi. Untungnya, informasi itu negatif. Ternyata ada seorang ibu yang syok, kemudian pingsan dan digotong ke tempat yang lebih tinggi.
Hingga pukul 04.30 WIB tak ada bantuan yang datang, baik dari Tim SAR maupun dari Pemko Medan. Hanya beberapa kepling yang terlihat sibuk, mondar-mandir sambil menenteng HT. Bantuan justeru datang dari para keluarga korban banjir. Mereka berdatangan ke lokasi banjir, mencoba membantu keluarganya. Rata-rata warga yang datang itu membawa 2-3 ban ukuran besar untuk pelampung. (her)
MEDAN - Ribuan warga Medan Maimun tersentak dari tidurnya. Tiba-tiba saja air Sei Deli meluap. Dalam hitungan menit air sudah setinggi lutut. Dalam
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang