Ribuan Ton Gula di Cirebon Kena Segel, Begini Kata Dirut Bulog
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti menyebutkan penyegelan gudang gula petani di Cirebon, Jawa Barat oleh Tim Kementerian Perdagangan bertujuan untuk memastikan kelayakannya untuk dikonsumsi.
Ini disampaikan Djarot di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (22/8). "Ini kan dalam rangka mengamankan hak kesehatan warga negara," katanya.
Dia menjelaskan Kemendag melihat secara visual gula yang ada di Cirebon tersebut diindikasikan tidak memenuhi syarat kesehatan. Sehingga ditutup sementara.
"Bukan disegel tapi hanya disuruh stop dulu. Dari perdagangan akan membawa ke lab untuk menentukan apakah gula ini memenuihi syarat SNI," jelas Djarot.
Dia memastikan bila hasil pengujian laboratorium dinyatakan memenuhi syarat, maka Kemendag akan membukan kembali. Tapi jika tak sesuai SNI, bisa saja dilakukan pengolahan ulang.
Diakui Djarot, sebagian gula yang diproduksi petani di Cirebon diserap oleg Bulog. Karenanya, dalam proses ini stok di gudang Bulog juga dilakukan pengecekan.
Dia memastikan penutupan sementara itu tidak ada kaitan dengan peredaran gula rafinasi yang 'bocor' dan ditemukan beredar di pasaran. "Itu gak ada hubungannya. Kan stok bagus, ada," tandas dia.(fat/jpnn)
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti menyebutkan penyegelan gudang gula petani di Cirebon, Jawa Barat oleh Tim Kementerian
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Menko Pangan: Stok Beras Nasional 8 Juta Ton
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional
- Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini
- Kepengurusan Baru, Akindo Fokus pada Kolaborasi & Ketahanan Pangan
- Bulog Masih Melakukan Penjajakan untuk Akuisisi Produsen Beras di Kamboja
- Bulog Gelar IIRC 2024 di Bali, Bahas Keresahan Soal Beras Global