Ribuan Ton Ikan Mati, Maklumi Badan Otorita Danau Toba Molor
Boy yakin, masukan yang sudah disampaikan YPDT itu sedang dalam proses diakomodir di dalam draf Perpres. Karena itu, dia bisa memaklumi target penerbitan Perpres dimaksud molor.
“Lebih baik terlambat, menunggu konsepnya matang, termasuk kesiapan aspek kebersihan lingkungannya. Justru akan aneh ketika Badan Otorita sudah terbentuk tapi kondisi Danau Toba masih jorok,” kata Boy.
Terlebih lagi, pada awal Mei lalu, terjadi tragedi berupa matinya ribuan ton di Danau Toba, tepatnya di Haranggaol, Simalungun.
“Barangkali pemerintah pusat ingin agar masalah itu diselesaikan dulu oleh pemda, begitu sudah beres dan lingkungan bersih, barulah Perpres diterbitkan,” pungkas Boy.
Pengurus YPDT berharap pemda-pemda di sekitar Danau Toba, khususnya Kabupaten Simalungun, cepat tanggap dan pro aktif menangani permasalahan berton-ton ikan yang mati. Termasuk melakukan langkah-langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat