Ribuan Warga Belanda Terjebak di Afghanistan, Tak Diizinkan Pulang ke Negara Asal

jpnn.com, KABUL - Upaya evakuasi warga negara Belanda di Afghanistan pada Selasa malam (17/8) gagal dilakukan.
Hal ini karena kekisruhan yang terjadi di luar bandara Kabul sehingga tidak memungkinkan orang-orang masuk ke dalam pesawat, kata Menteri Luar Negeri Sigrid Kaag.
Belanda berencana menjemput hingga 1.000 pegawai kedutaan lokal, penerjemah dan keluarga mereka dari Afghanistan.
Namun, sebuah pesawat militer yang dioperasikan oleh Belanda bersama dengan negara Eropa utara lainnya meninggalkan Kabul tanpa penumpang menuju Belanda pada Selasa malam, katanya.
"Mengerikan. Banyak yang berada di pintu masuk bandara beserta keluarga mereka," kata Kaag kepada Kantor Berita Belanda ANP.
Pasukan bersenjata AS yang mengamankan bandara dan tidak mengizinkan warga Afghanistan mengakses pintu masuk bahkan jika mereka mengantongi surat mandat yang sah.
Lagipula, lanjut Kaag, pesawat hanya mendarat di Kabul sekitar setengah jam.
"Semoga situasinya akan membaik pada Rabu. Kami sedang mencoba memahami situasi ini dan memastikan bahwa kami dapat mengevakuasi orang-orang yang ingin kami bawa pulang," pungkasnya. (rtr/antara/jpnn)
Sebuah pesawat militer yang dioperasikan oleh Belanda bersama dengan negara Eropa utara lainnya meninggalkan Kabul tanpa penumpang menuju Belanda pada Selasa malam
Redaktur & Reporter : Natalia
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Erick Thohir Bersama Legenda Belanda Mulai Membicarakan Program Pembinaan Pemain