Ribuan Warga Blokade Tol Brexit, Lumpuh Total!

Ribuan Warga Blokade Tol Brexit, Lumpuh Total!
Warga menutup akses jalan tol Pejagan-Brebes lantaran diduga menjadi penyebab terjadinya banjir, Rabu (21/2). Foto: DEDI SULASTRO/RADAR BREBES

Perwakilan PT Pejagan Pemalang Toll Road, selaku pengelola tol juga menemui warga untuk memberikan penjelasan terkait realisasi tuntutan warga tersebut. Kendati demikian, mereka tetap melakukan aksi blokade jalan tol.

“Tuntutan kami hanya meminta pembangunan jembatan di atas Sungai Cigeleng. Kalau hanya gorong-gorong tidak cukup untuk menampung air, apalagi kemarin ada luapan dari Sungai Pemali yang mengakibatkan rumah di sekitar sungai terendam,” ungkap Saroni, koordinator aksi demontrasi.

Dia mengatakan, kondisi gorong-gorong yang sempit menjadi penyebab terjadinya banjir di desanya.

Sebelum ada tol, kata dia, warga di sekitar sungai tidak pernah terkena banjir. Namun, setelah adanya pembangunan tol, dua tahun berturut-turut setiap musim penghujan desanya selalu kebanjiran.

“Banjir kali ini lebih parah dibanding tahun lalu. Ini disebabkan lebar gorong-gorong hanya empat meter dan ketinggian 2,5 meter. Jelas tidak mampu menampung debit air yang tinggi,” tegasnya.

“Idealnya lebar tepian sungai itu kurang lebih 10 meter dan ketinggian mencapai 4,5 meter, sehingga mampu untuk menampung air,” lanjutnya.

Akibanya, warga disekitar sungai mengalami kerugian yang cukup besar. Selain rumah, ratusan hektare lahan pertanian juga ikut terendam saat musim hujan turun.

“Belasan miliar rupiah, warga di sini mengalami kerugian. Ini karena tanaman bawang merah yang gagal panen dan perabotan rumah yang hanyut,” katanya.

Ribuan warga memblokade ruas tol Brexit, lantaran selalu menjadi korban banjir akibat saluran sungai yang berada di bawah jalan tol menjadi sempit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News