Ribuan Warga Indonesia di Australia Terancam Tidak Bisa Mencoblos Besok

"NIK itu kan single, kecuali ada orang punya NIK dua, setahu saya NIK itu hanya satu masing-masing orang," katanya.
David mengatakan warga Indonesia yang sudah 'for good' atau meninggalkan Australia tetap mendapatkan pemberitahuan mencoblos karena mereka tidak melaporkan diri saat hendak kembali ke Indonesia.
"Banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak paham bahwa kalau dia meninggalkan suatu negara, itu harus lapor," kata David.
"Data ini kan dipakai juga sebagai basis data KPU. 'Oh si A terdata di Australia', dia [database] enggak punya pengetahuan lain bahwa orang ini sudah pulang."
Menurut data PPLN, sebanyak 35.000 warga Indonesia sudah terdaftar untuk memilih di Australia, dengan jumlah pemilih terbanyak di Sydney.
Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan digelar lebih awal di Australia, yakni hari Sabtu besok, 10 Februari.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia