Ribuan Warga Masih Bertahan di Zona Bahaya
Rabu, 10 November 2010 – 03:33 WIB
Meski demikian, katanya, tiap malam datang, hampir seluruh warganya tidur di luar rumah. Mereka mengaku takut lantaran suara gemuruh dan bunga api sering terlihat jelas dari lokasi mereka. "Apalagi pas erupsi kemarin. Untuk jaga-jaga saja," kata dia.
Pantauan JPNN, kondisi desa tersebut hampir sama dengan wilayah yang berdekatan dengan Gunung Merapi pada umumnya. Abu vulkanik yang berubah menjadi lumpur menutupi hampir seluruh desa. Pepohonan ambruk, bahkan ada dua kandang ternak yang roboh. "Tanaman di kebun kami juga pada mati semua," terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warganya meminta bantuan kepada posko-posko pengungsian terdekat. "Karena katanya jika tidak mengungsi tidak dapat jatah," papar dia.
Terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang, Eko Triyono mengatakan pihaknya telah meminta warga tersebut untuk meninggalkan rumah mereka. Hanya saja, kata Eko, mereka menolak. "Jarak desa mereka kan kurang dari 15 km jadi harus ngungsi Pemda sudah tiga kali membujuk tapi warga tidak mau," katanya.
MAGELANG - Meski bahaya erupsi Gunung Merapi telah berlangsung hampir empat pekan terakhir, sejumlah warga yang tinggal di kawasan tersebut masih
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah