Ribuan Warga Pakistan Berunjuk Rasa Sejak Perdana Menteri Imran Khan Digulingkan

Imran bertentangan dengan Amerika Serikat selama masa pemerintahannya, dan mendukung pendudukan Taliban atas Afganistan tahun lalu, dan baru-baru ini menuduh Amerika berada di balik penggulingan pemerintahannya.
Washington menolak tuduhan tersebut.
"Katakan tidak pada pemerintah asing," bunyi sebuah plakat di Karachi milik seorang pengunjuk rasa yang berteriak: "Siapapun pendukung Amerika adalah pengkhianat".
Politisi dari partai oposisi, Shehbaz Sharif mengajukan diri untuk menjadi perdana menteri Pakistan selanjutnya.
Adik dari perdana menteri Nawaz Sharif yang telah berkuasa selama tiga kali bernama Shehbaz yang berusia 70 tahun memimpin gerakan untuk menggulingkan mantan bintang kriket Imran Khan, diperkirakan akan menggantikannya setelah pemungutan suara hari ini.
Imran yang adalah perdana menteri pertama Pakistan yang digulingkan oleh mosi tidak percaya, telah berpegang pada posisinya selama hampir seminggu setelah partai oposisi gabungan berusaha menurunkannya.
Kemarin, ia menyuarakan lagi konspirasi di balik perubahan rezim ini.
"Perjuangan kemerdekaan mulai lagi hari ini," bunyi cuitannya di Twitter, yang diikuti lebih dari 15 juta orang dan masih memiliki biografi bertuliskan Perdana Menteri Pakistan.
Imran Khan, menjadi perdana menteri Pakistan yang pertama digulingkan dengan mosi tidak percaya
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan