Ribuan Wisatawan Ikuti Ritual Mandi Safar Penolak Bala di Desa Air Hitam Laut Jambi
jpnn.com, JAMBI - Tim Ekspedisi Sungai Batanghari dari Kenduri Swarnabhumi Kemendikbudristek bergabung dengan warga Desa Air Hitam Laut untuk ikut merayakan ritual budaya mandi Safar.
Ritual budaya yang dilaksanakan setiap Rabu terakhir bulan Safar tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Namun, ritual tersebut kini menjadi festival budaya dan dihelat setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Awalnya, mandi Safar adalah ritual warga setempat yang dilakukan masing-masing individu secara turun temurun,” kata Sekdakab Tanjung Jabung Timur, Sapril.
Setiap tahunnya, acara mandi Safar didatangi ribuan wisatawan.
Lokasi kegiatan budaya tersebut mulai dihelat di pinggir pantai, bukan lagi di rumah masing-masing warga Desa Air Hitam Laut.
“Itu murni ritual budaya saja, bukan ritual agama. Selalu dilaksanakan pada bulan Safar tahun hijriah. Tujuannya untuk menolak bala agar warga Desa Air Hitam Laut itu bisa sejahtera,” ujar Sapril.
Penjelasan yang sama juga disampaikan Ketua Adat Desa Air Hitam Laut sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Wali Petu As'ad Arsyad.
Mandi Safar menjadi ritual tolak bala yang dilaksanakan masyarakat Desa Air Hitam Laut di Jambi yang menarik perhatian ribuan wisatawan
- Prajurit TNI AL Temukan dan Evakuasi Wisatawan yang Terseret Ombak di Pantai Teluk Jaya
- Seru, Long Weekend di Enchanting Valley, Wahana Baru dari Taman Safari Indonesia
- Wamenpar Ajak Wisatawan Nikmati Wisata Alam di DeLoano Glamping Magelang
- Dukung Pariwisata, Bea Cukai Bitung Fasilitasi Kedatangan Kapal Pesiar MS Noordam
- Sepanjang 2024, 119 Juta Wisatawan Berlibur ke Jateng
- WNA Asal Tiongkok jadi Korban Rudapaksa di Bali, Polisi Buru Pelaku