Ribuan Wisatawan Ikuti Ritual Mandi Safar Penolak Bala di Desa Air Hitam Laut Jambi

jpnn.com, JAMBI - Tim Ekspedisi Sungai Batanghari dari Kenduri Swarnabhumi Kemendikbudristek bergabung dengan warga Desa Air Hitam Laut untuk ikut merayakan ritual budaya mandi Safar.
Ritual budaya yang dilaksanakan setiap Rabu terakhir bulan Safar tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Namun, ritual tersebut kini menjadi festival budaya dan dihelat setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Awalnya, mandi Safar adalah ritual warga setempat yang dilakukan masing-masing individu secara turun temurun,” kata Sekdakab Tanjung Jabung Timur, Sapril.
Setiap tahunnya, acara mandi Safar didatangi ribuan wisatawan.
Lokasi kegiatan budaya tersebut mulai dihelat di pinggir pantai, bukan lagi di rumah masing-masing warga Desa Air Hitam Laut.
“Itu murni ritual budaya saja, bukan ritual agama. Selalu dilaksanakan pada bulan Safar tahun hijriah. Tujuannya untuk menolak bala agar warga Desa Air Hitam Laut itu bisa sejahtera,” ujar Sapril.
Penjelasan yang sama juga disampaikan Ketua Adat Desa Air Hitam Laut sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Wali Petu As'ad Arsyad.
Mandi Safar menjadi ritual tolak bala yang dilaksanakan masyarakat Desa Air Hitam Laut di Jambi yang menarik perhatian ribuan wisatawan
- Survei Klook 91 Persen Wisatawan Indonesia Berencana Berlibur ke Luar Negeri di 2025
- Seorang Wisatawan asal Bogor Hilang Terseret Ombak di Pantai Carita
- Rayakan Lebih dari Satu Dekade Inovasi, Traveloka Hadirkan Birthday Sale
- Banyak Manfaat, PSN Pantai Utara Tangerang Bisa Mendatangkan 10 Juta Wisatawan Per Tahun
- Saksi Ungkap Detik-Detik Kecelakaan Maut Wisatawan Asal Jakarta di Pelabuhanratu
- Prajurit TNI AL Temukan dan Evakuasi Wisatawan yang Terseret Ombak di Pantai Teluk Jaya