Ribut Pemilukada Tambrauw Diadukan ke Presiden
Rabu, 12 Oktober 2011 – 12:39 WIB
JAKARTA - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kemendagri, Jakarta, Rabu (12/10). Mereka menyampaikan desakan agar pasangan Gabriel Asem-Johanis Yembra tidak dilantik menjadi bupati-wakil bupati Tambraw Papua Barat. Massa menilai hasil pemilukada Tambrauw cacat hukum.
"Masyarakat tak mau ada bupati yang dipilih melalui pemilukada yang penuh kecurangan. Pemilukada Tambrauw harus diulang sesuai keinginan masyarakat," ujar salah seorang pimpinan aksi demo, Rafles Yewen di tengah-tengah aksi.
Rafles Yewen, yang juga seorang kepala suku itu, juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Rafles, surat sudah diserahkan ke sekretariat negara.
Dalam suratnya itu, mereka mengeluhkan ke presiden mengenai dugaan kecurangan dalam proses pemilukada. Disampaikan juga ke presiden, KPU Tambrauw melakukan penggelembungan jumlah pemilih hingga dua kali lipat. "Di banyak tempat, pemilihan pun tidak dilakukan serentak pada 20 Juli 2011 dan bahkan di Distrik Moraid pemilihan sama sekali tidak diadakan," demikian isi surat ke presiden.
JAKARTA - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Kemendagri, Jakarta, Rabu (12/10). Mereka menyampaikan desakan agar pasangan
BERITA TERKAIT
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut