Ribut-Ribut Petral dan Prinsip C&C
Senin, 21 Mei 2012 – 01:45 WIB
Inilah yang belum clear: Sebagai perusahaan terbesar, mengapa Pertamina belum bisa mendikte? Mengapa masih berhubungan dengan begitu banyak trader? Mengapa tidak sepenuhnya melakukan pembelian langsung dari pemilik asal barang: membeli BBM langsung dari perusahaan kilang dan membeli crude (minyak mentah) langsung dari perusahaan penambang minyak?
Dalam satu bulan terakhir tiga kali Presiden SBY mengajak mendiskusikan soal itu dengan beberapa menteri. Termasuk saya. Arahan Presiden SBY jelas dan tegas bagi saya: benahi Pertamina.
Kalau ada yang mengaku-ngaku dapat beking dari presiden atau dari Cikeas atau dari istana, abaikan saja. Bisa saja ada yang mengaku-ngaku mendapat beking dari Presiden SBY. Tapi, sebenarnya tidak demikian. Jangankan Presiden SBY, saya pun, di bidang lain, juga mendengar ada orang yang mengatakan mendapat beking dari menteri BUMN!
Presiden SBY juga menegaskan itu sekali lagi minggu lalu. Dalam pertemuan menjelang tengah malam itu diundang juga Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Karen melaporkan sudah siap melakukan pembelian langsung, tanpa perantara lagi. Tentu diperlukan persiapan-persiapan yang matang. Tidak bisa, misalnya seperti yang diinginkan beberapa pihak, besok pagi Petral langsung dibubarkan. Pasokan BBM bisa terganggu. Dan bisa kacau-balau.
KADANG timbul. Kadang tenggelam. Kadang timbul-tenggelam. Begitulah isu korupsi di Pertamina. Siklus timbul-tenggelam seperti itu sudah berlangsung
BERITA TERKAIT