Ribut Soal Toilet, Marzuki Sebut Pengkritik Bodohi Rakyat
Senin, 09 Januari 2012 – 01:38 WIB
Dia menjelaskan, rakyat akan paham apabila dijelaskan dengan baik tentang kebutuhan perlunya renovasi toilet. ”Jangan semuanya dipolitisasi dan diplintir," tegasnya.
"Rakyat diajak berpikir jernih dan proporsional. Yang namanya benda dipakai, kan satu saat harus diperbaiki. Toilet salah satu benda yang harus diperbaiki karena digunakan setiap hari," lanjutnya.
Ia mengingatkan, selain untuk membuat hajat, toilet itu juga menjadi tempat mengambil wudhu dan mandi anggota dewan. “Tempat itu percampuran yang bersih dan kotor, orang melaksanakan hadas disana, mengamil wudhu disana. Kadang orang yang mau sholat jadi ragu, apakah dia bebas dari najis jika berwudhu disana. Ini kan menyangkut kebersihan dan ibadah juga,” ujarnya.
Terkait soal mahalnya harga merenovasi toilet, Marzuki menjelaskan, itu merupakan kewenangan Sekjen DPR yang mengetahui spesifikasinya. “Kalau dikatakan terlalu mahal, itu kan ada standar bangunan untuk gedung pemerintah. Sekjen tidak bisa keluar dari garis standar yang telah ditetapkan," jelasnya.
JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie menganggapi pengkritik rencana renovasi toilet di Gedung DPR senilai Rp 2 miliar. Mantan Sekretaris Jenderal DPP
BERITA TERKAIT
- Saat Megawati Cerita Pernah Dilukis Jelek dan Digambar Entok
- Dilukiskan sebagai Srikandi Membawa Panah, Megawati: Saya Disuruh Membidik Siapa?
- Tanggapi Pagar Laut, Panggah Susanto DPR: Pelanggaran Atas Kepemilikan KKPRL Diancam Hukuman Pidana
- Lihat Banteng Lemu, Bu Mega Singgung Pengincar Jabatan Ketum PDIP
- Agustinus Tenau Mengadukan Penyelenggara Pemilu Maybrat kepada DKPP
- KPU Sulteng Nilai Permohonan Ahmad Ali Tidak Jelas di Sidang Sengketa Pilkada