Ricuh Di Dalam, Hujan Batu Di Luar
Selasa, 02 Maret 2010 – 12:46 WIB
JAKARTA - Ricuh luar dan dalam. Sidang paripurna DPR akhirnya berakhir dengan kericuhan dan bahkan perkelahian. Kericuhan diawali karena pimpinan DPR tidak menerima usulan beberapa fraksi yang menginginkan diambilnya keputusan mengenai skandal Bank Century. Diawali dengan hujan interupsi. Para anggota dewan berebut interupsi yang hendak menyampaikan pendapat. Terjadi kegaduhan dan aksi pukul meja. Ketegangan kembali terjadi, ketika anggota DPR dari Hanura mencoba untuk membacakan tata tertib persidangan. Namun, belum sempat membacakan kalimat, ia sudah dikeroyok dan ramai-ramai dipinggirkan politisi lainnya. Hingga saat ini, ruang sidang utama DPR masih diwarnai dengan kegaduhan. Sejumlah anggota DPR masih bertahan dengan emosi masing-masing. Yang belum jelas benar, apakah ini akting atau memang mereka kecewa tidak bisa maksimal memperjuangkan aspirasi konstituennya.
Sejumlah anggota dewan menyerbu ke arah Ketua DPR Marzuki Alie yang mengetukkan palu menutup rapat paripurna. Marzuki Alie dinilai secara sepihak menutup paripurna, karena dilakukan pada saat masih banyaknya anggota yang interupsi. Dia tak mengakomodasi permintaan para anggota yang meminta agar pengambilan keputusan dilaksanakan hari ini juga. Interupsi para anggota dewan sebagian meminta agar keputusan diambil hari ini seperti yang diusulkan anggota Fraksi Golkar Bambang Soesatyo. Sebagian lagi menginginkan tetap pada keputusan Bamus dilakukan besok mendukung keputusan yang diketuk Marzuki.
Baca Juga:
Ketegangan dipicu seorang anggota dewan yang melemparkan sebuah benda seperti buku ke hadapan Marzuki. Anggota satuan Pengamanan Dalam segera bergegas mengamankan meja pimpinan, karena salah satu anggota dewan maju ke meja pimpinan berusaha mengambil palu pimpinan.Sementara itu anggota pansus asal FPG Bambang Soesatyo membanting berkas dokumen ke mejanya yang membuat suasan bertambah gaduh.
Baca Juga:
JAKARTA - Ricuh luar dan dalam. Sidang paripurna DPR akhirnya berakhir dengan kericuhan dan bahkan perkelahian. Kericuhan diawali karena pimpinan
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan