Ricuh di DPD Berakhir, OSO Terpilih jadi Ketua
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akhirnya memiliki pimpinan baru, setelah melewati drama paripurna yang dibumbui kericuhan.
Paripurna DPD Senin (3/4) malam memutuskan dilakukannya pemilihan kepemimpinan baru di lembaga wakil rakyat daerah itu. Keputusan tersebut diambil setelah 60 senator melakukan mosi tidak percaya kepada GKR Hemas.
Melihat situasi tersebut, wakil ketua DPD yang tersisa di ruang sidang, Farouk Muhammad pun langsung meletakkan jabatannya tepat pukul 24.00 WIB. Itu juga berdasarkan surat putusan DPD tanggal 9 Maret 2017 mengenai perpanjangan masa jabatan pimpinan DPD. Masa jabatan pimpinan DPD berakhir pada tanggal 3 April 2017 pukul 24.00 WIB.
"Saya sudah tidak punya hak lagi karena waktu saya sudah selesai di Paripurna ini," ujar Farouk di ruang sidang paripurna, Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
Usai meletakkan jabatan, Farouk pun menyalami sejumlah anggota DPD dan meninggalkan ruang sidang tanpa memberi keterangan apapun kepada awak media. Kendati demikian, sidang tetap dilanjutkan dengan pemilihan pimpinan DPD.
AM Fatwa, Ibrahim Agustinus Medah, dan Riri Damayanti John Latief kemudian dipilih untuk memimpin persidangan untuk mencari kepemimpinan baru. Setelah itu, sidang pun diskors.
Di tengah jeda paripurna, muncul sosok Wakil Ketua MPR yang juga senator asal Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang sekitar pukul 00.45 WIB. Benar saja, saat skors paripurna dicabut, nama ketua umum Partai Hanura itu masuk dalam bursa calon pimpinan DPD dan satu-satunya dari wilayah tengah. Sementara ada sejumlah nama mewakili wilayah barat dan timur yakni, Darmayanti Lubis, Andi Surya, Abdul Aziz, Nono Sampono, dan Bahar Ngitung.
Tak butuh waktu lama, pria yang akrab disapa OSO itu langsung terpilih secara aklamasi sebagai ketua DPD sekira pukul 02.00 WIB dengan wakil Nono Sampono dan Darmayanti Lubis. "Sidang menetapkan Oesman Sapta sebagai ketua. Saudara Nono Sampono sebagai Wakil Ketua 1, dan Darmayanti sebagai Wakil Ketua 2," ujar pimpinan sidang Riri Damayanti.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akhirnya memiliki pimpinan baru, setelah melewati drama paripurna yang dibumbui kericuhan.
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan
- Hasil Temuan DPD RI, Yorrys Raweyai: PSN Tangerang Perlu Didukung
- Sultan Dorong Pemda Lakukan Inovasi Kebijakan Pengurangan Angka ICOR Sektor Pangan di Daerah
- Komite IV DPD RI Dorong Mendag Mendukung Integrasi Perdagangan Antarpulau Melalui Platform Digital Nasional
- Rapat Bareng DPD, Wamendagri Ungkap Aspirasi Penghentian Moratorium DOB