Ricuh, Musda Demokrat Deadlock

Ricuh, Musda Demokrat Deadlock
Ricuh, Musda Demokrat Deadlock
"Seharusnya, walau 11 DPC tidak ada, pimpinan bisa melanjutkan sidang. Karena sudah cukup 50 persen lebih peserta yang hadir. Kalau tidak ada kejelasan dari pimpinan, besok (hari ini) kami akan membuat BAP (berita acara) kepada DPP agar ada penindakan. Kami OC bukan tidak becus menyelenggarakan sidang. Peserta juga menuntut kejelasan pada OC," keluhnya.

Berdasarkan penelusuran Radar Bogor (Grup JPNN), aksi walk out pimpinan sidang dan 11 DPC itu diduga karena posisi dukungan kepada Irfan kalah kuat dari pesaingnya, Iwan Sulandjana (incumbent). Kubu Irfan limbung setelah mengetahui dukungan kepadanya hanya 11 suara DPC. Sementara, sang incumbent mengklaim telah mengantongi dukungan dari 15 DPC.

"Irfan beserta pendukungnya merasa tidak mungkin menang. Akhirnya mereka pergi. Tadi ada saat pembukaan. Tapi saat sidang pembahasan tatib mereka pergi. Yang mengomando untuk pergi ya pimpinan sidang pak Michael," ujar sumber Radar Bogor di arena Musda.

Hingga sekitar pukul 23:00, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok datang ke lokasi arena. Ia mencoba menenangkan peserta yang dan panitia yang kebingungan dengan situasi aneh tersebut. Mubarok meminta Musda ditunda keesokan harinya sekitar pukul 09:00. "Tidak ada masalah. Pimpinan sidang ada kok," singkatnya.

SENTUL - Musyawarah Daerah (Musda) II Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat Partai Demokrat dengan agenda pemilihan Ketua DPD periode 2012-2017,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News