Ricuh Pendaftaran Calon, Gedung KPUD Manggarai Barat Dibakar

jpnn.com - JAKARTA - Kondisi keamanan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali kondusif, pascapenyerangan sekelompok orang terhadap kantor KPUD Manggarai Barat, Selasa (28/7).  

Menurut Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Pol dan PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Soedarmo, suasana dapat kembali kondusif setelah aparat keamanan melakukan langkah-langkah pengamanan dan pendekatan secara persuasif. 

“Di Mangarai Barat, NTT sudah cukup kondusif. Tadinya kan pembakaran terjadi karena pendaftaran salah satu pasangan bakal calon tidak diterima. Namun aparat segera bertindak dan mereka bisa berdialog dengan kelompok ini. Akhirnya mereka mengerti dan KPU menerima. Sekitar jam 11 malam (Selasa), mereka sudah kembali (tidak lagi di depan KPUD Manggarai Barat,” ujar Soedarmo saat berbincang dengan wartawan di Kemendagri, Rabu (29/7).
 
Menurut Soedarmo, kerusuhan dalam pelaksanaan pilkada memang rentan terjadi. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak yang merasa tidak puas. Karena itu Kemendagri perlu melakukan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya membentuk tim monitoring.
 
“Kemendagri telah membentuk tim monitoring, ini sesuai dengan undang-undang dan juga Permendagri Nomor 61 tahun 2011, tentang Pedoman Pemantauan Pelaporan dan Evaluasi tentang Pelaksanaan Pemilu, termasuk Pilkada,” ujarnya.
 
Pemantauan kata Soedarmo diperlukan, sehingga nantinya pemerintah dapat langsung mengambil langkah-langkah antisipatif yang dibutuhkan, bekerjasama dengan aparat keamanan.
 
“Agar kondisi yang sama (kerusuhan Manggarai tidak kembali terulang) antisipasi juga perlu dilakukan KPU pusat. Komisioner bisa koordinasi dengan KPUD, paling tidak bisa beri kepastian tentang aturan yang sudah ada. Apapun yang diputuskan KPU harus sesuai aturan,” ujar Soedarmo. (gir/jpnn)