RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif
"UMKM memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja. Dengan memberikan fasilitas, pembiayaan, dan pelatihan bagi pelaku UMKM, kami berharap bisa meningkatkan jumlah pelaku usaha kecil yang pada gilirannya akan membuka peluang kerja lebih banyak lagi," tambah Mulya.
Sementara itu, 100.000 lapangan kerja lainnya diprediksi akan tercipta melalui program padat karya, yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan perbaikan kampung dan infrastruktur. Salah satu program yang diusung adalah dana RW sebesar satu miliar per RW selama lima tahun, yang akan digunakan untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat RW.
Program Magrib Mengaji, meski tidak bersifat wajib, diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar mereka. "Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat mental spiritual masyarakat, memberikan kesempatan bagi warga untuk lebih dekat dengan ajaran agama mereka, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," tambah Mulya.
Pemerintah DKI Jakarta, menurutnya, hadir untuk memberikan dukungan, baik dari segi dana maupun fasilitas, sehingga kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan masyarakat dapat lebih terorganisir dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kehidupan spiritual mereka.
Salah satunya adalah dengan menyediakan makanan bagi peserta yang mengikuti kegiatan Maghrib Magaji di masjid atau mushola setempat, guna mempermudah pelaksanaan kegiatan ini.
Salah satu hal yang membedakan program Magrib Mengaji yang dilanjutkan oleh Ridwan Kamil dan Suswono adalah adanya penyesuaian untuk mendukung keberagaman agama di Jakarta. Mulya Amri menjelaskan bahwa Ridwan Kamil akan memastikan program serupa juga disediakan untuk agama-agama lain.
"Program ini bertujuan untuk penguatan nilai-nilai keimanan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya untuk Islam, tapi juga untuk agama-agama lain, kegiatan yang setara dengan Maghrib Magaji akan disediakan. Ini adalah bentuk dukungan terhadap kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh berbagai agama di Jakarta," ungkap Mulya.
Hal ini sejalan dengan komitmen Ridwan Kamil dan Suswono untuk menciptakan Jakarta yang lebih inklusif dan toleran, dengan memberi ruang bagi setiap agama untuk berkembang dan meningkatkan kehidupan spiritual warganya. Melalui pendekatan ini, mereka berharap dapat mempererat hubungan antarumat beragama serta menciptakan suasana harmoni di kota metropolitan ini.
Program Riverway yang dilontarkan oleh Ridwan Kamil, calon gubernur DKI Jakarta, sempat menuai kritik dari sejumlah pihak yang menyebutnya sebagai ide yang tidak memahami konteks Jakarta dan kondisi lingkungan setempat. Namun, menurut Mulya, kritik tersebut justru mencerminkan ketidaktahuan terhadap potensi besar yang dimiliki oleh Jakarta, khususnya terkait dengan kondisi sungai dan kanal di ibu kota.
Program-program unggulan dari Ridwan Kamil-Suswono untuk Jakarta kerap mendapat kritik.
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Madas Nusantara Dukung Penuh Mas Pram-Bang Rano, Kerahkan 2000 Orang Saat Kampanye Akbar