Ridwan Kamil Beber Suplai Vaksin Covid-19 ke Jabar Tidak Proporsional
![Ridwan Kamil Beber Suplai Vaksin Covid-19 ke Jabar Tidak Proporsional](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/07/22/gubernur-jawa-barat-ridwan-kamil-mengatakan-bahwa-angka-kasu-28.jpg)
Tantangan berikutnya dihadapi Jabar, kata Emil, terkait teritorial wilayah Jabar yang luas.
"Teritorial di Jabar itu beragam. Jadi tak bisa dibandingkan dengan yang homogen," tegasnya.
Emil mengatakan di wilayahnya terdapat kota dan kabupaten pedalaman.
"Pelosok yang jangkauannya susah secara mobilitas. Infrastruktur juga terbatas dan tidak merata," bebernya.
Jumlah Puskesmas di Jabar hanya 1.000-an padahal standar WHO 5.000-an.
Emil juga menyampaikan, Pemprov Jabar disebut tidak memiliki kewenangan untuk menentukan jumlah kuota vaksin per daerahnya.
Sebab kewenangan itu berada di pemerintah pusat.
“Pada saat suplai vaksin tak menentu, urutannya itu pemerintah pusat memberikan kuota kepada kota kabupaten angkanya sudah dikunci. Kemudian provinsi ditugaskan mengirimkan. Jadi memang tugas provinsi ini kurang maksimal karena yang ngatur kuota kota kabupaten itu dari pusat,” tutur Emil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan beberapa kendala dialami provinsi dalam distribusi covid-19.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Etana Dorong Kenandirian Farmasi Nasional Melalui Vaksin Lokal
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower