Ridwan Kamil Intens Berkomunikasi dengan Presiden PKS, Ketum Golkar, Sampai AHY
Berbeda dengan calon lain yang ditopang dengan branding dan buzzer, Emil memastikan dirinya belum memakai strategi buzzer termasuk membentuk tim khusus.
Menurutnya karena belum berpartai, sejatinya elektabilitas dan popularitas yang terekam oleh lembaga survei murni hasil kerja pribadinya.
“Apa yang saya kerjakan, dan saya beritakan sendiri berpengaruh pada elektoral. Hasil Drone Emprit, kegiatan saya itu sumber viralnya saya sendiri, kalau teman-teman yang lain, ada amplikasi dari buzzer terkait viralnya,” kata dia.
Sebagai kepala daerah di provinsi yang memiliki suara 33 juta, Emil mengaku cukup intens berkomunikasi dengan sejumlah petinggi partai mulai dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketum Golkar Airlangga Hartarto sampai Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Itu sopan santun politik, semua partai saya datangi, tidak harus dalam rangka politik, karena bagi saya lebih baik banyak teman,” katanya.
Walaupun demikian, keputusan dirinya terkait kontestasi akan ditolong oleh keputusan politik terakhir, terutama kebijakan Pilkada Serentak pada 2024.
Menurutnya dengan Pilgub Jabar digelar November 2024, jika Pilpres April 2024 maka dirinya bila dilamar bisa berlaga di pilpres.
Kalau pun kalah masih ada kesempatan untuk melanjutkan menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode.
Ridwan Kamil mengedepankan politik tahu diri ketika bicara peluang maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Tim Pemenangan RIDO Temukan Politik Uang & Pembagian Sembako Jelang Pencoblosan
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun