Riedl Dianggap Melanggar Undang-Undang
Kamis, 20 Januari 2011 – 10:19 WIB
JAKARTA - Ditutupnya pintu skuad timnas untuk para pemain yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia (LPI), memantik "amarah" anggota DPR RI. Alfred Riedl, pelatih tim nasional Indonesia, dinilai melanggar undang-undang karena telah melakukan diskriminasi dalam proses seleksi tim nasional. Hal tersebut dilontarkan anggota Komisi X DPR RI dari fraksi Demokrat, I Gede Pasek Suardika, saat menyampaikan pendapat di Rapat Kerja Komisi X dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, kemarin di Gedung DPR. Gede menyatakan, Alfred Riedl seharusnya mendapatkan teguran ataupun sanksi, karena melakukan keputusan yang diskriminatif. "Apalagi untuk urusan timnas memakai APBN. Lebih baik kita tidak juara tetapi sportif, daripada sebaliknya. Saya harap pemerintah, dalam hal ini Menpora, bersikap tegas, karena PSSI akhir-akhir ini telah menyimpang dari prinsip-prinsip olahraga di negara kita," beber Gede Pasek.
Menurut Gede, diskriminasi terjadi pada pemain sepakbola yang bermain di Liga Primer Indonesia (LPI). "Penjelasan tentang Irfan Bachdim tidak bisa masuk timnas karena bermain di LPI, tidak dapat diterima. Riedl sudah melanggar undang-undang kita," cetus Gede.
Baca Juga:
Menurut Gede, Alfred Riedl bisa menolak Irfan, jika mantan pelatih timnas Vietnam dan Laos itu menganggap bahwa penyerang kelahiran Amsterdam Belanda itu tidak memiliki kemampuan seperti yang diharapkan. "Dalam hal ini, prinsip olahraga sudah dilanggar," lanjutnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ditutupnya pintu skuad timnas untuk para pemain yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia (LPI), memantik "amarah" anggota DPR
BERITA TERKAIT
- Update Ranking FIFA: Timnas Indonesia Menempel Vietnam
- Port FC Depak Pemain Asal Brasil, Bek Persib Ini Tetap Waspada
- Sang Juara Dunia MotoGP 2024 Jajal Motor RS-GP, Bos Aprilia: Bakal Menggila
- ACL 2: Kejar Target Juara Grup, Port FC Berambisi Kalahkan Persib
- Jejak Persib di Thailand, Maung Bandung Bisa Curi 3 Poin dari Port FC?
- Port FC vs Persib: Asnawi Mangkualam cs Sedang tak Baik-Baik Saja