Riedl pun Berencana Hengkang

Riedl pun Berencana Hengkang
Riedl pun Berencana Hengkang
Dalam surat FIFA pada 6 Mei lalu disebutkan, jika sanksi dijatuhkan, hukuman baru dapat dicabut pada kongres FIFA berikutnya. Secara umum ada dua jenis hukuman dari FIFA untuk negara anggotanya yang ”nakal.” Yaitu, dilarang tampil di semua arena internasional dalam kurun waktu tertentu dan yang lebih berat lagi dicabut keanggotaannya.

Pelarangan tampil di arena internasional dalam jangka waktu tertentu merupakan hukuman yang lebih sering dijatuhkan. Sedangkan pencabutan keanggotaan hanya untuk kategori pelanggaran yang sangat berat. Misalnya, yang dialami Afrika Selatan (Afsel) ketika rezim berkuasa menerapkan kebijakan apartheid. Untuk bisa masuk FIFA lagi, negara seperti Afsel pun harus melamar lagi dari nol.

Dari contoh negara-negara yang pernah terkena sanksi FIFA (lihat grafis), durasi masa hukuman berbeda-beda, bergantung pada kasus per kasus. Kalau negara yang dihukum itu segera memperbaiki kesalahan yang menyebabkan FIFA menjatuhkan sanksi, hukuman bisa dicabut lebih cepat. Tapi, kalau masih membandel seperti Brunei Darussalam, otomatis negara tersebut terus dicekal dari berbagai perhelatan sepak bola antarbangsa.

Bisa dibayangkan betapa besar kerugian yang dialami Indonesia kalau benar dijatuhi sanksi. Yang paling terpukul tentu saja Pasukan Garuda tak bisa tampil di depan publik sendiri di SEA Games tahun ini. Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura yang bersusah payah lolos ke babak selanjutnya di ajang Piala AFC juga bakal dieliminasi.

Sedemikian besar kerugian itu membayang, tapi toh tetap saja belum ada titik terang tentang cara mengatasi kemelut di PSSI.

JAKARTA – Sanksi dari FIFA untuk PSSI tinggal menghitung hari. Setelah kongres yang berakhir ricuh pada Jumat malam lalu (20/5), nasib sepak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News