Rieke Protes Razia Pabrik Jamu Ilegal
Senin, 03 Oktober 2011 – 14:20 WIB
JAKARTA-Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka menyesalkan sikap polisi yang melakukan razia pabrik jamu ilegal tanpa melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya, razia tanpa melibatkan BPOM dapat berpotensi terjadi penutupan pabrik tanpa adanya alasan hukum berupa bukti ilmiah yang kuat.
Razia tanpa melibatkan BPOM sendiri terjadi di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kepolisian Sektor Ciomas menggrebek pabrik jamu ilegal di Pintu Ledeng, Ciomas pada Sabtu (1\10) lalu.
Baca Juga:
"Setelah dikonfirmasi kepada Kepala BPOM, ternyata tindakan razia tersebut dilakukan sepihak oleh pihak kepolisian, tanpa melibatkan BPOM. Meskipun produk dinyatakan ilegal seyogyanya razia terhadap produk obat dan makanan tidak boleh dilakukan kepolisian tanpa melibatkan dinas kesehatan dan BPOM," kata Rieke kepada JPNN, Senin (3/10) di Jakarta.
Diterangkan politisi muda ini, antara Kepolisian dan BPOM sudah menjalin kesepakatan terkait razia terhadap produk obat dan makanan. Ada beberapa ketentuan yang telah disepakati terkait sarana dan produk. Ketentuan tersebut antara lain, jika sarana atau pabrik jamu tersebut legal dan produknya legal, maka dalam melakukan razia BPOM di depan dan harus didampingi dinas kesehatan daerah.
JAKARTA-Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka menyesalkan sikap polisi yang melakukan razia pabrik jamu ilegal
BERITA TERKAIT
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik