Rifai Akui Sempat Dipecat Rosa
Minggu, 26 Februari 2012 – 23:46 WIB

Ahmad Rifai dalam jumpa pers di kantornya, Minggu (26/2). Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA - Ahmad Rifai menjawab keraguan sejumlah pihak -terutama pimpinan KPK dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)- tentang statusnya sebagai kuasa hukum Mindo Rosalina Manulang. Rifai menegaskan bahwa dirinya masih mendampingi Rosa, meski sempat dipecat. Diberitakan sebelumnya, Rifai pada Kamis (23/2) lalu melaporkan menteri yang meminta fee ke Rosa. Menteri yang dirahasiakan identitasnya oleh Rifai itu mengutus seseorang untuk menemui Rosa dan meminta fee delapan persen dari nilai proyek.
Mantan pengacara Bibit Samad Rianto itu yang menampingi Rosa sejak 28 Januari, diberhentikan pada 17 Februari. Namun sehari kemudian, Rosa kembali menunjuk Rifai. "Saya pun sempat diberhentikan juga oleh Bu Rosa sebagai pengacaranya. Hanya berselang 17 jam, saya diberi surat kuasa lagi," kata Rifai dalam jumpa pers di kantornya, kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (26/2).
Baca Juga:
Jika status sebagai pengacara Rosa masih diragukan oleh LPSK, Rifai justru menuding ada koordinasi yang jelek di lembaga tersebut. Rifai beralasan bahwa begitu dirinya ditunjuk oleh Rosa maka surat kuasanya juga diserahkan ke LPSK. "Omong kosong kalau saya dianggap tidak berkoordinasi. Ada apa ini sebenarnya?" keluhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ahmad Rifai menjawab keraguan sejumlah pihak -terutama pimpinan KPK dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)- tentang statusnya
BERITA TERKAIT
- Dukung Larangan SOTR di Jakarta Utara, Sahroni: 90 Persen Berakhir Tawuran
- ASN PPPK Silakan Cek Leger Gaji, Alhamdulillah Gratis
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- Hengky Pribadi Mangkir di Sidang Korupsi Retrofit PLTU Bukit Asam
- Marak Penggunaan Teknologi AI, PKB Ikut Arus untuk Hal Positif
- Tidak Semua Driver Ojol Ikut Ajakan Demo soal THR, Alasannya Manusiawi