Rights Issue, Garap Migas
Sabtu, 28 Januari 2012 – 00:29 WIB

Rights Issue, Garap Migas
JAKARTA - PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP) segera menggelar right issue. Penerbitan saham baru itu merupakan bagian dari skenario besar transisi menuju lini bisnis baru. Ya, perseroan dipastikan berganti baju baru pasca meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan berbasis di Amerika Serikat, Saga Group, pekan lalu. Selain itu, perseroan baru bakal minta restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Februari 2012. ”Kami berharap tidak ada kendala menuju rencana besar tersebut,” imbuh Alwi penuh antusias.
Dengan fakta itu, perseroan resmi menanggalkan jubah lama bidang properti dan fokus menggarap bisnis minyak dan gas (migas). Peralihan ke sektor migas itu dilakukan guna menyelamatkan kelangsungan perusahaan dan juga menjaga kepentingan pemegang saham. Manajemen mengklaim transisi bisnis itu dinilai lebih menjanjikan keuntungan berlipat di masa mendatang. ”Right issue menandai transisi dan sekaligus transpormasi bisnis perseroan dengan performa lebih fenomenal,” tukas Alwi Bagir Mulachela, Direktur Utama LCGP, di Jakarta, Jumat (27/1).
Alwi menyebut gelaran right issue itu akan dilancarkan pada semester pertama 2012. Saga Group menjadi standby buyer sekaligus akan menjadi pemilik mayoritas sebesar 60 persen. Sayangnya, Alwi tidak mau mengungkap lebih detail soal right issue tersebut. Alasannya, proses pematangannya masih di meja direksi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Baca Juga:
JAKARTA - PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP) segera menggelar right issue. Penerbitan saham baru itu merupakan bagian dari skenario besar transisi
BERITA TERKAIT
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- KAI Logistik Optimalisasi Layanan Pra-Purna Angkutan BBM/BBK
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Pelindo Siapkan Solusi Jangka Panjang Agar Macet Horor di Tanjung Priok Tak Terulang
- Bea Cukai Makassar Kawal Ekspor Perdana 22 Ton Gurita Beku Asal Bantaeng ke Meksiko
- Sosok Kartini Masa Kini, Pendiri Bank Sampah Bukit Berlian