Rights Issue UNTR untuk Akuisisi Tambang Baru
Rabu, 06 Juli 2011 – 07:17 WIB
Dari dana tersebut sekitar 45 persen atau sekitar Rp 1,7 triliun dialokasikan untuk keperluan akuisisi. "Sebagian dari dana tersebut yang digunakan untuk akuisisi tambang ini," terusnya, enggan merinci.
Baca Juga:
Akuisisi tambang batu bara merupakan bagian dari rencana strategi perseroan yang telah direncanakan sejak tahun lalu. Tambang yang semestinya bisa diambil alih pada 2010 ternyata tidak berjalan sesuai rencana. Negosiasi yang sudah mendekati tahap final, batal setelah pemiliknya tidak menemui kesepakatan dengan perseroan.
Manajemen kemudian menunda rencana akuisisi hingga awal 2011 dan akuisisi kembali dilakukan dengan tahap baru. Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis, mengatakan tambang ini sama seperti tiga tambang yang diakuisisi perseroan pada 2009 dan 2010 yaitu merupakan tambang baru yang belum diolah (green field). "Karena masih greenfield, setidaknya butuh waktu 10 bulan untuk memulai produksi. Untuk tahap awal produksi kami targetkan sekitar 0,5 juta ton," kata Sara.
Tahun lalu UNTR telah mengakuisisi 60 persen kepemilikan tambang milik PT Agung Bara Prima (ABP) senilai USD 15,9 juta. Tambang ABP juga merupakan tambang yang belum diolah dengan target produksi optimal pada 2012 sebesar 9 sampai 10 juta ton.