Rilis Nodus Tollens, Amerta Sertakan Lagu Kala Sang Surya Tenggelam
Selain itu Amerta secara kolektif banyak melakukan workshop untuk ‘mematangkan’ lagu yang sudah ada.
"Workshop tersebut juga kami lakukan di berbagai tempat, dan kebanyakan tidak di dalam studio yang proper. Untuk proses rekaman album, semuanya dilakukan di Indonesia. Rekaman bass di Syailendra Studio. Gitar, synth dan vokal di Studio Kandang di Jakarta. Drum di Soundverve Studio, Tangerang," jelasnya.
Raja Panggabean turut memberikan kredit kepada Haryo Widi (Oyob), yang ikut serta ambil bagian dalam pengembangan album ini dan tiga single awal Amerta.
"(Oyob) adalah salah satu sound engineer paling bertalenta di industri musik saat ini. Perannya penting karena kita sama-sama memiliki selera musik yang sama. Sama-sama berangkat dari skena musik metal lalu berkelana ke mana-mana. Jadi dia sangat paham direction band ini," tambahnya.
Setiap anggota Amerta membawa warna dan energi tersendiri dalam album Nodus Tollens.
Proses yang berlangsung selama bertahun-tahun menghasilkan sebuah karya musik yang sarat dengan refleksi pribadi, pengalaman kolektif, dan eksplorasi emosional yang dalam.
Ada 10 lagu dalam album Nodus Tollens yang tiga di antaranya sudah diperdengarkan kepada publik.
Amerta meyakinkan bahwa tujuh lagu lainnya bakal membuat pendengar tidak akan kecewa.
Band post/sludge/power metal asal Jakarta, Amerta akhirnya meluncurkan album penuh perdana yang berjudul Nodus Tollens.
- Amerta Hadirkan Keresahan dan Eksplorasi dalam Album Nodus Tollens
- Amerta Memasuki Babak Baru Lewat Hejira
- 4 Band Pilihan SEAJournal Siap Beraksi di Joyland Festival 2023
- Amerta Melepas Chevron yang Penuh Kekontrasan
- Seringai Persembahkan Video Musik Animasi, Ishtarkult
- Diproduseri Ricky Siahaan, Amerta Lepas Lagu 'Bleeker'