Ringan Berat
Oleh: Dahlan Iskan
Trump punya hak untuk tidak mau menjawab pertanyaan apa pun dari hakim dan jaksa. Ia juga punya hak didampingi pengacara.
Akan tetapi bagi Trump rasanya itu tidak terlalu penting. Meski tidak pernah kuliah hukum, Trump sudah ahli perkara: saking banyaknya beperkara, bahkan mungkin ia merasa sudah lebih pintar dari semua pengacaranya.
Kelak, satu atau dua bulan lagi, Trump akan menghadap hakim lagi. Ia akan diminta mengaku bersalah, sesuai dengan tuduhan, atau mengaku tidak bersalah.
Rasanya Trump akan pilih yang kedua. Konsekuensinya: sidang pengadilan akan dilangsungkan dengan terdakwa Trump.
Itu akan menjadi pengadilan yang seru, panjang dan penuh perdebatan. Kesaksian Cohen dan para wanita Trump akan muter-muter di persoalan yang Anda sudah tahu, tapi tetap seru.
Hakim di perkara ini sama dengan hakim di perkara yang melibatkan perusahaan Trump tahun lalu. Waktu itu perusahaan Trump diputuskan melanggar 17 masalah hukum. Salah satu pimpinan puncak perusahaan itu masuk penjara.
Perusahaannya sendiri harus membayar denda. Tetapi Trump terlepas dari masalah, karena ia bukan direksi di perusahaannya.
Meski kena perkara, Trump yakin popularitasnya justru naik. Dan itu dibenarkan oleh hasil jajak pendapat.