Ringkus Noordin CS Sebelum 17 Agustus
Sabtu, 01 Agustus 2009 – 11:27 WIB
Seorang perwira lain menjelaskan, jaringan perlindungan kelompok pengebom mempunyai pola yang khas. Ada beberapa tipe yang sudah diidentifikasi polisi. Yang pertama berupa hubungan famili atau kekerabatan. ’’Contohnya, Ahmad Kandai seorang terdakwa penyerangan terhadap presiden Soekarno 1959. Dia punya tiga anak. Yakni, Farihin yang menyuplai bahan peledak ke Poso (2003), lalu Abdul Jabbar terpidana kasus bom kedutaan Filipina (2000), dan Solahudin terpidana pengeboman Atrium Senen (2001),’’ jelas sumber itu.
Hubungan Amrozi, Ali Imron, dan Mukhlas juga menunjukkan bahwa kekerabatan merupakan sarana terbaik untuk berlindung. ’’Banyak contoh lain. Misalnya, terpidana kasus bom Kedutaan Australia, ada tiga yang bersaudara. Yakni, Iwan Rois, Jaja, dan Awaluddin. Karena itu, Noordin selalu berusaha mengikatkan diri ke tali pernikahan,’’ tegasnya.
Selain kekerabatan, ada hubungan guru dan murid. ’’Contohnya, pengebom bom Bali I Arnasan yang merupakan murid Imam Samudra. Lalu, Asamar Latin Sani pengebom Marriott 2003 adalah murid Rois dan Heri Golun pengebom kedutaan Australia 2004 murid Abu Fida,’’ katanya.
Lalu, kelompok teroris juga punya hubungan yang kuat dengan madrasah atau pondok pesantren yang memberi perlindungan. ’’Saya tak mau menyebut contoh. Nanti berkembang yang negatif,’’ ujar perwira yang bertahun-tahun memiliki jabatan penting di bidang pengungkapan teror tersebut.
Tapi, ada juga yang sekadar hubungan pertemanan. Bahkan, sekadar kenal lalu membantu. ’’Misalnya, pengebom JW Marriott 2003 Asmar Latin Sani merupakan teman Toni Togar. Tak terlalu akrab, tapi Toni kena pasal antiterorisme,’’ ungkapnya. (atm/rdl/aga)
JAKARTA – Mabes Polri tidak akan membiarkan gembong teroris nomor satu Noordin M. Top dan jaringannya bebas berkeliaran lebih lama. Polisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita