Rio Masih Kurang Bayar, Sang Ibu Temui Gubernur Ganjar
Menanggapi hal itu, Ganjar langsung mencoba menghubungi sejumlah pihak melalui telepon genggamnya. Pertama, ia mengontak Menteri BUMN Rini Soemarno. Sayang, telepon dari Ganjar tak tersambung.
Gubernur asal PDIP itu lantas mencoba menghubungi Menpora Imam Nahrawi. Lagi-lagi upayanya tidak direspons.
Akhirnya Ganjar menghubungi salah seorang staf khusus Kemenpora. Namun, Stafsus Kemenpora itu juga tak bisa membantu karena memang ada kendala administrasi pendanaan.
Tak patah arang, Ganjar lantas menghubungi sejumlah direktur BUMN. Ada direktur Bank Mandiri, Garuda Indonesia, bahkan Pertamina.
Dalam perbincangan via telepon ke sejumlah direktur BUMN itu Ganjar mendesak agar ada upaya gotong royong dari seluruh perusahaan pelat merah demi Rio. Harapannya, Pertamina juga bersedia membantu secara penuh.
”Kalau satu BUMN bisa bantu Rp 10 miliar saja, maka hanya hutuh 15 BUMN. Kalau varian, bisa Rp 10 sampai Rp 20 miliar per perusahaan, maka hanya butuh 10 BUMN. Maka tugas saya untuk menyampaikan kepada menteri BUMN,” katanya.
Ganjar mengakui biaya untuk Rio agar bisa berlaga satu musim penuh di F1 memang tergolong wah. Namun, uang itu memang akan kecil jika dibandingkan dengan berkibarnya nama Indonesia di ajang even olahraga bergengsi di tingkat dunia.
”Publik harus tahu, Rp 150 miliar itu duit besar kalau bicara kemiskinan, akan jadi kecil jika bendera ini dikibarkan di internasional untuk F1 yang belum pernah ada dalam sejarah Indonesia. Ini momentum,” tegasnya.
- Skuad Persib Terkejut Kehilangan Dokter Menjelang Kontra Persis Solo
- Menjelang Bertandang ke Padang, Arema FC Kebanjiran Tawaran
- Dedi Kusnandar Kenang Momen Terakhir Pertemuan dengan Mendiang Dokter Raffi Ghani
- Enggan Membahas Pemain Baru Persija, Carlos Pena Fokus dengan Ini
- Persib Bandung Tampil Full Squad di Markas Persis Solo
- Bukan Pertahankan Gelar Juara, Jorge Martin Ungkap Target di MotoGP 2025