Risalah Simpang Lima Semarang 2024, Strategi Baru Penanggulangan Bencana

Risalah Simpang Lima Semarang 2024, Strategi Baru Penanggulangan Bencana
Rakornas BTB menghasilkan Risalah Simpang Lima Semarang. Foto: Baznas

jpnn.com, SEMARANG - Rapat Kerja Nasional (Rakornas) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) telah melahirkan Risalah Simpang Lima Semarang 2024.

Risalah tersebut sebagai panduan strategis untuk mengoptimalkan penanggulangan bencana melalui penyaluran zakat.

Ketua BAZNAS KH Noor Achmad menyatakan bahwa risalah ini sebagai upaya meningkatkan koordinasi dan efektivitas di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.

"Risalah Simpang Lima Semarang adalah wujud komitmen kami untuk terus memperbaiki dan memperkuat penanganan kebencanaan di seluruh wilayah Indonesia," ujar Kiai Noor, dalam keterangannya, Minggu (15/12).

Kiai Noor juga menyoroti capaian tim BTB yang kini telah hadir di 30 provinsi dan 360 kabupaten/kota.

Dia berharap dengan adanya risalah ini, jangkauan layanan BTB dapat diperluas hingga mencakup seluruh daerah rawan bencana di Indonesia.

"Ini adalah tantangan yang harus kami wujudkan bersama demi kemaslahatan umat," tegas Kiai Noor.

Risalah Simpang Lima Semarang 2024 mencakup tujuh poin utama, termasuk penguatan kelembagaan BTB, pengelolaan relawan kebencanaan, dan alokasi dana dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).

Rakoornas BTB menghasilkan Risalah Simpang Lima Semarang 2024, yang menjadi strategi baru penanggulangan bencana di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News